Sembuhkan Bell's Palsy dengan Akupuntur

Bell's Palsy, nama yang dahulu belum dikenal publik yang sekarang jadi TREND. Kenapa saya bilang TREND, karena semakin banyak pasien saya yang terserang penyakit ini dari latar belakang dan kasus yang berbeda. Nah, buat informasi kita harus tahu dulu apa itu Bell's Palsy.


Bell's Palsy

Bell's palsy adalah nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga menyebabkan kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah. Terjadi disfungsi syaraf VII (syaraf fascialis). Berbeda dengan stroke, kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dan sejenisnya. Beberapa ahli menyatakan penyebab Bell's Palsy berupa virus herpes yang membuat syaraf menjadi bengkak akibat infeksi.

Gejala Bell’s Palsy 

Bell’s palsy memiliki gejala yang berbeda-beda pada sebagian orang. Kelumpuhan yang terjadi pada salah satu sisi wajah bisa dijelaskan sebagai kelumpuhan sebagian (kelemahan otot ringan) atau sebagai kelumpuhan total (tidak ada gerakan sama sekali). Mulut serta kelopak mata juga akan terpengaruh akibat Bell’s palsy, kedua bagian ini akan kesulitan untuk dibuka dan ditutup.
Bell’s palsy adalah gangguan yang terjadi hanya pada otot dan saraf wajah. Kondisi ini tidak berdampak kepada kinerja otak atau bagian tubuh lainnya. Apabila kelumpuhan di salah satu sisi wajah Anda disertai dengan kelumpuhan atau kelemahan pada bagian tubuh lain, segera periksakan ke dokter. 

Komplikasi Bell’s Palsy

Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat Bell’s palsy:
  • Gangguan pada mata.
  • Kesulitan makan, minum, dan bicara.
  • Kelemahan atau kelumpuhan otot secara terus-menerus.
  • Otot wajah berkedut.
  • Kemampuan indera perasa menurun.
Khususnya pada Bell’s palsy yang terkait dengan faktor keturunan, ada kemungkinan kondisi ini akan terulang kembali di masa mendatang.


Penyebab Bell's Palsy

1. Kondisi yang muncul akibat serangan dari beberapa virus dan bakteri tertentu, Diantaranya:
  1. Herpes simpleks         
  1. Varicella-zoster 
  1. Epstein barr 
  1. Cytomegalovirus 
  1. Penyakit sifilis 
  1. Penyakit lyme
2. Muncuknya gejala atau penyakit bell’s palsy bukan hanya disebabkan karena serangan virus atau bakteri saja , Tetapi ada faktor lain. Diantaraya:
  • Faktor keturunan adalah faktor utama yang menyebabkan seseorang mudah menderita gejala bell’s palsy ketika usianya telah remaja atau dewasa.  
  • Cedera karena kecelakaan yang menimpa bagian wajah dapat menyebabkan tukang bagian wajah retak, Kerusakan saraf dan otot wajah akibat peristiwa robeknya jaringan kulit atau akibat benturan keras pada wajah yang menyebabkan rusaknya pembuluh darah dimana disekitarnya terdapat banyak otot dan saraf yang juga ikut rusak. 
  • Cedera karena tindakan operasi. Luka yang berkembang menjadi infeksi kadangkala muncul setelah operasi selesai, Terutama pada tindakan opearsi pada kasus opearasi kelenjar parotid, Dimana kerusakan yang terjadi dapat mempengaruhi fungsi dari otot otot wajah menjadi terganggu.
  • Gangguan Metabolisme atau Emosional
  • Gangguan Fisik (Seperti, Lingkungan, Angin atau Udara, etc)
Dalam TCM, Bell’s palsy disebut “Zhong Feng – Zhong Jing Lao” “. Serangan angin meridian”, yang secara harfiah diterjemahkan menjadi ketika angin patogen eksogen dan dingin menyerang meridian, otot dan tendon wajah karena “Qi” kekurangan. Qi dalam TCM mengacu pada zat-zat penting yang terdiri dari tubuh manusia dan fungsi fisiologis organ dan meridian. Bell's Palsy terjadi ketika sistem kekebalan tubuh kekurangan atau pertahanan tubuh lemah, dan aliran normal Qi dan darah terganggu di wajah, sehingga kekurangan gizi dari otot-otot wajah dan tendon. Patogen eksternal menyebabkan peradangan di daerah yang terkena, sehingga terjadi pembengkakan pada jaringan sekitarnya. Pembengkakan ini, serta kurangnya nutrisi, maka dapat mempengaruhi fungsi normal dari saraf wajah. Akibatnya, otot-otot wajah menjadi lemah atau lumpuh.

Cara Kerja Akupuntur dalam Menyembuhkan Pasien Bell's Palsy

Perawatan berfokus menggunakan titik akupunktur pada wajah dan belakang kepala untuk mengusir angin dan dingin. Titik-titik akupunktur yang dipilih pada wajah sesuai anatomi ke otot-otot wajah yang lumpuh. Tergantung pada sejarah individu, poin tambahan beberapa dapat digunakan.
Akupunktur melibatkan penyisipan jarum steril yang sangat halus ke dalam titik akupunktur khusus dipilih, membantu membangun kembali kelancaran arus energi, atau menerapkan berbagai teknik lain untuk titik-titik akupunktur untuk membawa tentang penyembuhan. Pengobatan Bell's Palsy dengan akupuntur memiliki banyak keuntungan
  • mengusir angin
  • memperkuat Qi dan aliran darah
  • memelihara otot dan tendon
  • menghilangkan gejala utama yang terkait dengan kondisi
  • memperkuat pertahanan Qi untuk kasus-kasus lama atau berulang
Elektro akupunktur melibatkan merangsang beberapa jarum untuk meningkatkan efek akupunktur; ini biasanya digunakan dalam kasus-kasus yang lebih kronis atau berat. 
Sangat disarankan bagi pasien Bell's Palsy untuk menjaga pola hidup serta pola pikirnya karena Bell's Palsy dapat berulang kali menyerang pasien apalagi jika pasien dalam kondisi tubuh yang drop. 

Penelitian tentang Efektivitas Kenaikan Harga Rokok dan Keinginan Berhenti Merokok


Berhenti-Merokok-dengan-Akupuntur


Penelitian Prof Hasbullah Thabrany yang menyebutkan 72,3 persen perokok sepakat harga rokok Rp 50 ribu/bungkus atau lebih akan membuat perokok berhenti merokok, ramai diperbincangkan. 

Hasil Penelitian Lengkap

Penelitian ini dilakukan pada Desember 2015 - Januari 2016 bertajuk Polling Phone Survey Rokok dan Jaminan Kesehatan Nasional. Penelitian menggunakan acak sistematik (systematic random sampling) dan pemilihan lokasi mempertimbangkan 3 wilayah di Indonesia yakni barat, tengah dan timur. 

"Nomor awal telepon dilakukan secara acak dan selanjutnya diambil nomor telepon dengan interval 20.000," ujar Zahrina (asisten Prof. Hasbullah Thabrany).

tabel-penelitian-kenaikan-harga-rokok
Tabel 1. Tabel Hasil Penelitian

Tujuan polling yakni mengetahui seberapa besar publik mendukung kenaikan cukai rokok dan penggunaan dana cukai rokok untuk jaminan kesehatan nasional (JKN).

Hasil polling yang dilakukan memberikan temuan-temuan penting mengenai pemahaman dan dukungan tentang harga dan cukai rokok serta JKN. Dari 1.000 responden yang menjawab dengan lengkap terdapat 610 laki-laki dan 390 perempuan dengan diketahui berusia 14-78 tahun, rata-rata berusia 32,9 tahun dengan standar deviasi 11,75 tahun, dan berdomisili di 34 provinsi di wilayah Indonesia. 

Pendidikan tertinggi responden 50,7 persen tamat SMA dan 24,3 persen tamat perguruan tinggi. Sebagian besar responden 38,8 persen berpendapatan antara Rp 1-3 juta. Sebagian besar responden 26,2 persen yakni pegawai swasta, 21 persen usaha sendiri dan 6,8 persen pegawai negeri. 

59 Persen responden merupakan peserta JKN. 13,2 Persen merupakan penerima bantuan iuran, PNS/pegawai swasta sebesar 19,9 persen dan 66,9 persen merupakan pekerja sektor non formal atau PBPU (peserta bukan penerima upah). Perokok yang merupakan peserta BPJS Kesehatan sebesar 54,9 persen. 

Dari seluruh responden yang menggunakan BPJS untuk berobat sebesar 2,7 persen. Peserta JKN yang merokok memiliki kemungkinan 2 kali lebih besar untuk memanfaatkan rawat jalan daripada yang bukan merokok, sedangkan rawat inap tidak signifikan.

Berdasarkan analisis jawaban responden terhadap persepsi dan dukungan mereka terhadap kenaikan harga rokok, masyarakat yang merokok sebesar 41,5 persen dan paling banyak mengonsumsi 1-2 bungkus per hari yaitu 49,2 persen. Responden menganggap harga rokok di Indonesia relatif mahal (42,8 persen), 32,6 persen sedang dan 18,1 persen murah. Sebanyak 80,3 persen responden setuju untuk menaikkan harga rokok dan cukai rokok untuk mendanai JKN.

Sebanyak 44,5 persen responden mengaku memiliki keluarga yang merokok yang umumnya anggota keluarga laki-laki. Sebanyak 96,8 persen mengaku mengetahui bahaya merokok dan sebanyak 60 persen yang merokok mengaku sulit berhenti merokok.

Sebesar 46 persen perokok setuju untuk menaikkan harga rokok menjadi Rp 50 ribu atau lebih akan mengurangi konsumsi rokok. 72,3 persen Perokok sepakat harga Rp 50 ribu atau lebih akan membuat perokok berhenti merokok. Hasil ini menunjukkan bahwa masyarakat mendukung kenaikan harga rokok tiga kali lipat akan berdampak pada penurunan konsumsi rokok.


Sumber :
http://news.detik.com/

Harga Rokok Naik, Berhenti Merokok dengan Akupuntur

cara-berhenti-merokok-dengan-akupunktur

Dalam dua pekan terakhir, isu kenaikan harga rokok menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Ini dipicu oleh hasil penelitian dari FKMI UI kepada 1000 responden tentang kebijakan usulan menaikan cukai dan harga rokok. Dalam penelitian itu, 72 persen perokok menyatakan akan berhenti merokok jika harga rokok 50 ribu per bungkus.
Usulan kebijakan ini memicu pro dan kontra. Sebagian besar masyarakat mendukung kenaikan harga rokok untuk memperkuat pengendalian konsumsi rokok terutama di kalangan anak muda dan perokok miskin. Sementara kelompok lain menolak karena menganggap kebijakan ini akan berpengaruh terhadap pendapatan negara, buruh industri rokok, dan petani tembakau.
Dalam tulisan ini, penulis mencoba memberikan beberapa pertimbangan untuk menakar usulan kebijakan menaikkan harga rokok tersebut.

Urgensi Pengendalian

Indonesia saat ini berada dalam kondisi darurat rokok. Indikatornya terlihat dari prevalensi perokok sangat tinggi. Sepertiga penduduk Indonesia adalah perokok aktif dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perokok laki-laki tertinggi di dunia (66 persen tahun 2013).

Lalu lebih dari 230 ribu orang meninggal karena penyakit terkait rokok dan 120 juta orang terpapar asap rokok di dalam rumah dengan sebagian besar perempuan dan anak-anak. Sementara itu trend usia mulai merokok juga bergeser ke usia yang lebih muda.
WHO menyebutkan setengah dari perokok akan mengalami gangguang kesehatan serius. Dengan tingginya prevalensi perokok ini tentunya menjadi ancaman serius terhadap masa depan bangsa. Generasi muda perokok yang diharapkan menjadi bonus demografi pada 2030 – 2045 terancam menjadi generasi yang sakit-sakitan dan menjadi beban negara.
Untuk itu pengendalian konsumsi rokok seharusnya dijadikan sebagai salah satu prioritas pembangunan sesuai amanat konstitusi UUD 1945, Nawa Cita, RPJPN dan RPJMN. Dalam hal ini, negara wajib melindungi rakyat termasuk dari ancaman pandemi zat adiktif. Namun dalam prakteknya, regulasi yang ada belum cukup efektif mengerem laju perokok di Indonesia.
Ini disebabkan masih menyisakan banyak lubang (loopholes) seperti pelaksanaan kawasan tanpa rokok yang belum maksimal, masih diperbolehkannya promosi, akses yang mudah serta harga rokok yang masih sangat murah.

Kebijakan Efektif

Dari pengalaman cerdas di berbagai negara, usaha efektif dalam penanggulangan konsumsi rokok tentunya harus dilaksanakan secara komprehensif dengan mengatur sisi supply dan demand. Dari segi supply, pemerintah harus melakukan intervensi untuk membantu petani dan pekerja industri rokok.
Sementara dari segi demand, pemerintah dapat melakukan pengendalian dengan pengaturan kawasan tanpa rokok, layanan berhenti merokok, peringatan kesehatan bergambar serta mekanisme cukai dan penetapan harga.
Menaikkan harga rokok adalah salah satu cara paling efektif dalam menurunkan prevalensi perokok. Setidaknya hal ini dapat memberikan 3 keuntungan sekaligus, yaitu mencegah anak-anak mulai merokok, mendorong penduduk miskin untuk mengurangi konsumsi atau berhenti sama sekali, serta meningkatkan penerimaan negara.
Penelitian WHO menunjukkan kenaikan harga 10 persen akan membantu menurunkan konsumsi 4 hingga 8 persen. Di sisi lain, kebijakan ini juga mendorong perokok mengalokasikan uangnya bagi pengeluaran yang lebih produktif seperti untuk kesehatan, pemenuhan gizi, pendidikan dan tempat tinggal.
Kemudian dari segi penerimaan, pengalaman negara berkembang juga bisa dijadikan contoh. Di Afrika Selatan dalam rentang 1994 – 2001, pendapatan cukainya meningkat hingga dua kali lipat karena naiknya cukai rokok. Begitu pula di Thailand, dalam waktu 1994 -2007 naiknya cukai dan harga rokok meningkatkan pendapatan cukai rokok dari 20.002 juta baht menjadi 41.528 juta baht pada 2007.
Meski besar didedikasikan untuk upaya kesehatan masyarakat dan promosi keselamatan berkendara, namun cukai rokok Thailand juga mampu membantu pembiayaan pembangunan terutama untuk pembangunan infrastruktur di negara tersebut.
Dari sudut politik dan dukungan masyarakat, kebijakan menaikkah harga rokok juga cukup populer. Selain hasil survey FKM UI, survei yang dilakukan Universitas Universitas Muhammadiyah Prof.DR.HAMKA (Uhamka) bekerjasama dengan IISD tahun 2013 kepada 1444 responden di 8 kota di Indonesia menunjukkan 77,1 persen masyarakat mendukung kebijakan menaikkan cukai dan harga rokok.
Masyarakat mendukung karena 95,5 persen mengetahui bahwa rokok menyebabkan berbagai gangguan penyakit serius dan 66,7 persen mengetahui harga rokok di Indonesia masih terlalu murah. Survei ini sejalan dengan hasil-hasil survei serupa yang dilakukan di banyak daerah terkait kebijakan Kawasan Tanpa Rokok. Ini menunjukkan bahwa dukungan masyarakat sudah sangat tinggi kepada regulasi dan pengaturan untuk memperketat peredaran rokok.



Sumber
Wahyudi K., Deni. "Menakar Kebijakan Harga Rokok, Siapa yang Untung dan Buntung?". 2016. http://www.voxmuda.com



Mau Berhenti Merokok tapi SUSAH? Kata Siapa? 
Asal ada KEMAUAN KUAT, PASTI BISA !! 
Kami bisa membantu Anda BERHENTI MEROKOK dengan AKUPUNTUR 
Untuk Informasi Lebih Lanjut,
 Segera Hubungi Kami 081382569336

Kampanye Hitam tentang Rokok

Bahaya-Rokok-dan-Matikan-Rokok-Anda
Gambar 1. Bahaya Rokok (FAKTA)

Ada 10 kampanye hitam melawan kampanye bahaya rokok yang kerap dilancarkan para pendukung rokok :

1. Pemerintah dan Organisasi Anti Rokok hanya mengurusi rokok padahal banyak masalah kesehatan dan masalah bangsa lainya yang belum diurusi.
Perokok selalu curiga dan paranoid setiap masalah merokok selalu diangkat sebagai hal yang menganggu kesehatan. Para merokok selalu berdalih bahwa mengapa kolesterol, alkohol, korupsi, kecelakaan lalu lintas atau berbagai hal yang mengancam jiwa lainnya tidak diurus. Tetapi hanya rokok yang selalu disorot dan dijadikan kambing hitam. Hal ini merupakan sifat mekanisme pembelaan diri yang paling sering dialami bila seseorang terdesak apabila kenikmatan kehidupan dan penghasilan hidupnya terancam. 
Karena mekanisme pembelaan diri inilah, seringkali para perokok atau produsen rokok sering paranoid dan memberikan argumen yang tidak rasional ketika kenikmatannya terancam. Mereka selalu menyalahkan fakta ilmiah yang ada bahwa memang rokok berbahaya mereka selalu mengatakan fakta atau opini dengan berdasarkan "katanya" atau "kata seseorang" atau mungkin menunjuk kasus per kasus bahwa seorang kasus tidak apa dan sehat selama puluhan tahun meski merokok.
Kampanye anti rokok selama ini justru bergerak pada sasaran orang yang sehat yang belum terpapar rokok yang terancam terkena rokok. Karena untuk menyadarkan para perokok sangat sulit dan sudah tidak bisa lagi. Mungkin para perokok hanya bisa disadarkan bila musibah sudah mulai terjadi pada dirinya dan berdampak pada anggota keluarganya.
2. Rokok membantu petani tembakau dan kepentingan bisnis Amerika menghancurkan rokok Indonesia.
Sebagian pihak mencurigai sebagian dana asing membantu yayasan nirlaba untuk bergerak social dalam bidang anti rokok. Tetapi bila hal itu benar dan demi kesehatan bangsa ini, maka sebaiknya para perokok dan produsen rokok harus bisa menyadari. Kalaupun itu berdampak pada produksi rokok nasional adalah dampak akhir yang bisa terjadi.
Sebaliknya, para perokok tidak menyadari telah dimanfatkan produsen rokok yang selalu mengatakan demi membantu kehidupan petani tembakau. Saat regulasi merokok diatur demi kesehatan orang yang bukan perokok para produsen rokok belingsatan dan meradang. Para perokok selalu saja paranoid dengan mengatakan bahwa RUU pengendalian tembakau disponsori oleh kepentingan bisnis luar negeri.
Bila hal ini benar demi kesehatan masyarakat Indonesia mengapa perokok masih resah. Tetapi sebaliknya para perokok tidak disadari telah dimanfaatkan para produsen rokok dan dengan dalih demi kepentingan petani tembakau. Indonesia adalah "surga bagi perokok dan produsen rokok, neraka bagi orang yang tidak merokok". Padahal, faktanya duapuluh tahun belakangan jumlah produksi rokok meningkat sangat pesat tetapi jumlah produksi tembakau nasional tetap.
Hal ini terjadi karena import tembakau semakin besar. Impor tembakau oleh produsen rokok Indonesia telah dilakukan beberapa tahun terakhir sebesar 30% dari total kebutuhan. Produksi tembakau domestik hanya men-support suplai 70% terhadap kebutuhan tembakau sebagai bahan baku rokok.
Para produsen rokok semakin kaya tetapi kehidupan petani rokok justru semakin merosot kualitas tembakaunya lebih mahal dan kualitasnya lebih buruk dibandingkan kualitas impor seperti dari Brazil dan Cina. Selain itu karyawan buruh rokok linting sudah banyak di PHK dengan diganti mesin canggih demi efisiensi biaya dan mengeruk keuntungan lebih besar lagi.
3. Perokok berat merasa sehat buktinya beberapa kali foto Rontgen normal.
Perokok menganggap dirinya sehat setelah beberapa kali mengalami foto rontgen. Inilah salah satu kesalahan terbesar para perokok. Rokok dapat menyebabkan gangguan pembuluh darah yang dapat berakibat stroke, jantung, impotensi, kanker paru atau gangguan kanker lainnya. Dalam tahap awal gangguan yang diakibatkan rokok mungkin hanya menganggu pembuluh darah atau permukaan saluran napas atas . Dalam keadaan seperti ini foto rontgen normal.
Saat terjadi gangguan pembuluh darah mungkin para perokok tidak mengalami gangguan sedikitpun atau mungkin hanya gangguan ringan seperti nyeri dada, sakit kepala atau badan lemah dan hal ini dianggap hal lain seperti kecapekan atau masuk angin.. Itulah sebabnya mengapa banyak orang sakit jantung meninggal mendadak saat melakukan medical check up normal dan merasa tidak mengalami gangguan penyakit sebelumnya.
Sedangkan untuk kanker paru awalnya juga tidak didapatkan gangguan sedikitpun pada foto rontgen dan paru. Banyak penderita kanker paru justru sudah ketahuan menjalar ke seluruh organ tubuh, hanya di awali dengan keluhan batuk-batuk ringan. Gangguan permukaan saluranaan nafas yang dialami para perokok hanya mengalami batuk ringan dan dalam keadaan ini foto paru bahkan CT Scan masihn sangat bagus dan normal. Disamping itu banyak perokok saat mengalami batuk lama, sesak, impotensi atau badan lemah mengingkari hal itu bukan karena rokok tetapi karena terlalu capai, stres atau mekanisme pembelaan diri lainnya.
4. Rokok Aman Bagi Kesehatan
Sebagian besar perokok selalu dengan bangganya masih menganggap bahwa merokok itu aman dan sehat. Dengan jumawanya perokok mengatakan, saya lebih sehat dibandingkan tetangga saya yang kemarin mati muda tetapi bukan perokok. Hal tidak rasional inilah yang sering diungkapkan para perokok. Perokok tidak menyadari mungkin saja dengan kondisi fisik yang sama dengan orang sehat lainnya perokok tersebut biasa akan mati 15 tahun lebih dulu. Atau bila dibandingkan orang sehat lainnya yang bukan perokok maka kecepatan lari dan kekuatan fisiknya akan kalah jauh.
Banyak penelitian dan dokter memastikan bahwa rokok itu berbahaya. Ratusan penelitian yang telah diakui kevalidannya di dunia ilmiah elah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe dan jenis kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, emfisema, dan memperberat penyakit lainnya.
Penelitan banyak menunjukkan bahwa perokok pasif bisa terkena dampak kesehatan sama dengan perokok aktif. Uniknya dibalik pendapat "ngawur" yang keluar dari mulutnya bahwa rokok aman, tetapi sebagian para perokok takut merokok di dekat anaknya sendiri. Meski sebagian kecil orangtua masih ada yang tidak peduli tetap merokok terus di dekat anak dan cucunya. Tetapi sebgian para perokok yang egois atau memang benar-benar tidak tahu itu memang tidak peduli kesehatan orang lain di sekitarnya saat dia merokok dalam ruangan, dalam kendaraan umum, atau dalam rumah makan yang banyak terdapat anak, ibu hamil dan orang sehat bukan perokok lainnya.
5. Rokok belum terbukti sebagai penyebab kanker.
Banyak para perokok masih tidak yakin bahwa rokok dapat menyebabkan kanker. Bahkan sebagian kelompok kampanye hitam rokok mengatakan bahwa penelitian rokok penyebab kanker adalah bohong besar. Sebagian lainnya mengatakan sebaliknya bahwa rokok sebagai anti kanker karena terdapat zat antikarsinogenik.
Memang mungkin saja ada kandungan baik hijaunya daun segar tembakau bila diteliti. Tetapi saat berupa asap rokok akan banyak didominasi ratusan bahan karsinogenik lainnya. Perokok sering menganalogikan bahwa menteri kesehatan atau si Ponari tetangga sebelah meninggal karena kanker paru juga bukan perokok. Tetapi dengan contoh kasus perkasus seperti itu, tidak bisa disimpulkan bahwa rokok bukan penyebab kanker.
Analogi salah lainnya, sebagian besar orang meninggal sakit jantung dengan kolesterol yang normal. Tetapi mereka tidak tahu bahwa sebagian besar penderita kanker paru adalah perokok. Memang kanker paru dan penyakit jantung disebabkan berbagai faktor bukan hanya rokok. Faktor penyebab lainnya termasuk kolesterol, diabet, genetik atau faktor lainnya. Sudah puluhan atau mungkin ratusan penelitian yang dilakukan dengan benar secara ilmiah telah menunjukkan bahwa rokok penyebab kanker dan dampak kesehatan lainnya.
Sebagian besar penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal online pubmed tentunya sudah berdasarkan kaidah penelitian yang baik dan benar dengan memperhitungkan bukan hanya rokok sebagai penyebab tetapi berbagai faktor resiko atau penyebab lainnya dan juga dibandikan dengan kelompok orang sehat. Risiko kematian akibat kanker paru-paru pada laki-laki yang merokok lebih besar 23 kali sedangkan untuk wanita yang merokok sebesar 13 kali lipat dan sepertiga dari perokok tersebut meninggal dengan rata-rata waktu meninggal 15 tahun lebih cepat dibandingkan yang tidak merokok. Hal ini didukung oleh ratusan penelitian ilmiah lainnya
6. Perokok adalah bentuk kemerdekaan seseorang.
Perokok dengan bangganya bahwa merokok merupakan bentuk kemerdekaan seseorang dan tidak melanggar hak asasiPara perokok dianggap sebagai orang yang merdeka karena mereka berani menempuh bahaya dibandingkan orang lain. Padahal bagi orang rasional mungkin secara ektrim perokok bukan orang yang merdeka tetapi orang nekat dan tidak waras karena berani bertarung nyawa.
Perokok menganggap dirinya merdeka bisa menghisap asap rokok dengan menganggu kemerdekaan orang yang butuh udara sehat. Tidak disadari para perokok justru hanya mengagungkan hak asasi pribadi dengan mengorbankan hak asasi orang lain dengan merokok di sembarang tempat. Bahkan sebagian lain para perokok sudah keblabasan ketika ditegur merokok di sembarang tempat dan menganggu sekitarnya menjadi amrah.
Inilah bentuk ketidakwarasan para perokok yang dilabelkan banyak orang ketika mereka terganggu ulah perokok. Beranikah para perokok menyuruh anak perempuannya untuk merokok sebagai bentuk kemerdekaan perempuan. Bahkan para perokok dengan egoisnya sering mengatakan mengapa anda tidak mengingatkan ketika saya makan makanan mengandung kolesterol. Substansi utamanya bila memang perokok tidak bisa disadarkan bahwa rokok berbahaya tidak usah menggunakan berbagai istilah yang tidak rasional. Tetapi bila itu tidak bisa disadarkan sebaiknya kampanye anti rokok ini hanya untuk menyelamatkan yang bukan perokok dengan jangan merokok di dekat orangn lain. Seharusnya mereka berterimakasih dengan orang lain yang mengingatkan dan peduli dengan kesehatannya. Tetapi hal itu dijawab dengan cemoohan dan ketidak pedulian terhadap orang di sekitarnya
7. Perokok dianggap melestarikan kebudayaan bangsa
Benarkah merokok adalah budaya Indonesia? Sesungguh budaya merokok justru datang dari Amerika. Budaya merokok sebenarnya berasal dari Amerika. Merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam. Rokok tanpa filter atau kretek bukan hanya milik bangsa ini.
Jaman dahulu para merokok menggunakannya tanpa filter atau cerutu. Tetapi dengan semakin majunya pengetahuan disadari berbahaya akhirnya rokok tanpa filter sudah mulai ditinggalkan. Sayangnya, bangsa ini masih terlena oleh budaya kuno Amerika yang sudah mulai ditinggalkan tetapi tetap terus dibudayakan di negeri ini dengan tetap meyakini bahwa kretek adalah budaya bangsa.
Tetapi apabila para perokok tetap bersikeras menganggap sebagai budaya bangsa seharusnya bila budaya tersebut mengganggu kehidupan dan kualitas hidup bangsa apakah harus mati-matian dipertahankan demi harga diri bangsa. Sama juga dengan budaya negatif bangsa ini lainnya, seperti minum tuak, tari dangdut porno, budaya tidak disiplin atau budaya korupsi.
Bangsa besar ini memang harus mati-matian mempertahankan budaya tinggi bangsa ini. Tetapi jangan terlalu bangga dengan budaya buruk bangsa ini. Para perokok selalu paranoid bahwa mereka dipengaruhi oleh tekanan asing untuk menghenntikan kebiasaan merokoknya. Tetapi tidak menyadari bahwa budaya buruk merokok itu justru datang dari Amerika dan saat ini kalau ada orang Amerika yang menghentikan budaya buruk mereka tersebut malah dicurigai membunuh budaya Indonesia.
8. Perokok sebagai penyumbang terbesar negara sebagai cukai rokok.
Pendapat klasik inilah yang selalu timbul ketika rokok diusik sebagai bahan berbahaya. Cukai rokok yang diterima oleh negara tidak sebanding dengan biaya kesehatan yang harus dibayar oleh negara dan masyarakat akibat rokok. Cukai produk tembakau seperti rokok sekitar Rp 40 triliun tahun 2006 dan Rp 77 triliun tahun 2011. Namun, pendapatan APBN tersebut sangatlah kecil bila dibandingkan dengan uang yang harus dikeluarkan untuk biaya pengobatan penyakit akibat rokok. Biaya kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat akibat rokok diperkirakan sebesar Rp 120 - 180 triliun. Bila seluruh pengobatan nantinya akan dibiayai oleh Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), maka Jamkesmas harus menanggung Rp 80 triliun sisa biaya pengobatannya.
9. Rokok dapat digunakan sebagai obat.
Para perokok bak "ahli kesehatan" mengatakan dengan seuara percaya diri bahwa secara tradisonal rokok kretek adalah baik untuk kesehatan. Bahkan perokok dengan bangganya mengatakan bahwa "katanya" banyak dokter yang mengatakan bahwa rokok bisa jadi obat. Dengan bangganya mperokok mengatakan, bahwa "katanya" dokter yang praktek di Salemba telah melakukan praktek dengan melakukan terapi rokok untuk menyembuhkan kesehatan.
Tidak ada penelitian satupun yang menunjukkan bahwa merokok dapat terbukti sebagai obat. Isu bahwa rokok untuk baik kesehatan itu dicurigai dihembuskan oleh berbagai pihak khususnya produsen rokok yang justru menyesatkan para perokok. Jadi, kalau ada dokter yang berpraktek terapi rokok untuk menyembuhkan penyakit pasti akan ditindak oleh Komisi Etik Ikatan Dokter Indonesia karena menyalahi kaidah ilmu kedokteran karena menyesatkan dan membahayakan penderita.
Kalaupun ada penelitian mungkin saja tembakau atau bahan narkoba yang digunakan sebagai obat tetapi bukan dalam bentuk rokok tetapi dalam bentuk tembakau segar dan dalam jumlah yang berlebihan. Justru tidak bisa dibantahkan osedikitpun bahwa hampir semua penelitian tentang rokok menunjukkan dampak buruk rokok bagi kesehatan.
10. Fidel Castro sudah tua perokok berat masih sehat-sehat saja.
Dokter dan orang kesehatan di dunia bohong besar dan tidak tahu apa tentang bahaya merokok. Buktinya Fidel Castro sudah tua perokok berat masih sehat-sehat saja. Beberapa orang perokok bahkan dengan kasar dan "sok pintar" sering menuduh bahwa dokter tidak tahu apa-apa tentang kesehatan. Buktinya Fidel Catro, Mao Ze Dong atau Mbah Parto kakeknya telah berusia 60 tahun telah merokok tetapi sampai sekatrang masih hidup sehat.
Dengan sombongnya para perokok mengatakan bahwa tetangga saya bukan perokok meninggal dalam usia muda sedangkan saya sehart-sehat saja. Memang banyak faktor mengapa seseorang mengalami usia panjang. Ternyata beberapa gen dalam setiap individu juga berperanan mengapa seseorang dapat tahan dengan berbagai penyakit dan paparan berbahaya di sekitarnya. Tetapi bila ini terjadi bisa saja kelompok ini mungkin Fidel Castro, Mao Ze Dong atau Mbah Parto meski perokok baru meninggal usia 90 tahun tetapi mereka tidak menyadari bahwa teman Fidel Castro yang bukan perokok baru meninggal usia 105 tahun atau 15 tahun lebih lama hidup di dunia.
Penelitian telah membuktikan bahwa diantara ribuan orang yang diteliti usia perokok 15 tahun lebih muda dibandingkan bukan perokok. Sebaliknya dalam kelompok yang rentan bisa saja berumur tidak panjang bila terjadi paparan bahan berbahaya di lingkungannya. Bila pendapat ini terekam oleh otak kelompok individu yang rentan, maka hidupnya akan seumur jagung padahal ingin hidup seperti Fidel Castro. Tua, kaya raya, banyak isteri dan merokok banyak secara bebas.

Sumber :
Chandra, Asep. "10 Kampanye Hitam Merokok Itu Aman Dan Sehat". 2012. http://nasional.kompas.com/

Bahaya Merokok dan Alasan Kenapa Harus Berhenti Merokok

Alasan Rokok Berbahaya 
Mengapa merokok itu berbahaya? Sebab dalam sebatang rokok terdapat 4000 lebih bahan kimia dan gas berbahaya yang dapat membunuhmu! Rokok memang tidak membunuhmu secara langsung tapi perlahan. Masih menyangkal? Tidak sayangkah kalian bagi orang yang sekitar yang Anda cintai juga menjadi Perokok Pasif dan faktanya lebih berbahaya daripada Perokok Aktif.
Mari mengenal beberapa zat kimia berbahaya dalam rokok, yaitu :

  1. Nikotin adalah racun yang digunakan dalam pestisida dan merupakan unsur adiktif dalam rokok dan menyebabkan efek candu yang membuat seseorang menjadi ketagihan. Bahayanya dapat menyebabkan ketergantungan, merusak jaringan otak, mengeraskan dinding arteri dan membuat darah cepat beku. 
  2. Tar merupakan bahan dasar pembuatan aspal yang bisa menempel pada paru sehingga menyebabkan iritasi atau kanker paru-paru. 
  3. Karbon monoksida, adalah gas yang dapat menimbulkan penyakit jantung karena dapat mengikat oksigen dalam tubuh, dan menghalangi transportasi dalam darah. Zat Karsinogen, zat ini yang berperan sebagai pemicu pertumbuhan kanker. Zat Iritan, adalah zat yang dapat mengotori saluran udara dan kantung dalam paru-paru yang dapat menyebabkan batuk. 
  4. Fungisida dan pestisida, Penyebab banyak jenis kanker dan cacat pada kelahiran bagi ibu hamil, sangat mengganggu perkembangan janin. 
  5. Cadmium, Penyebab dengan kanker paru-paru dan prostat. 
  6. Benzene, Penyebab utama leukemia. 
  7. Formaldehyde, penyebab lain kanker paru-paru
  8. Nickel, Penyebab peningkatan kerentanan terhadap infeksi paru-paru dan menyebabkan kerusakan fungsi paru paru pada manusia. 
  9. Amonia, Senyawa amonia yang umum digunakan dalam produk pembersih dan pupuk. Amonia juga digunakan untuk meningkatkan dampak nikotin dalam rokok yang diproduksi. Zat ini menjadi pemicu kerusakan paru-paru dan bahkan kematian Arsenik, zat yang digunakan untuk racun tikus dan berbagai pestisida, keracunan zat ini dapat menyebabkan mual, diare, atau bau nafas dalam kasus yang ringan. Keracunan yang berlebihan akan menyebabkan kematian.
  10. Formaldehida, bahan kimia yang digunakan untuk mengawetkan mayat, dan berdampak pada bagian hidung, tenggorokan dan iritasi mata
  11. Vinyl Chloride, bahan kimia buatan manusia yang digunakan dalam pembuatan plastik dan di filter rokok. Zat ini menyebabkan kerusakan fungsi hati.
  12. Ethyl Furoate, salah satu zat yang menyebabkan kerusakan hati pada binatang. 
  13. Polonium, Radioaktif yang menyebabkan kanker. 
  14. Metanol, adalah sejenis cairan ringan yang mudah mencair dan menguap yang mudah terbakar. Meminum atau menghisap Metanol mengakibatkan kebutaan bahkan kematian. 

Gambar-Bahaya-Merokok-dan-Zat-Berbahaya-yang-terkandung-dalam-Rokok


Fakta-Fakta tentang Rokok

Berikut video proses rusaknya paru-paru perokok. Semua orang harus tahu agar berhenti merokok sekarang juga.

Video 1. Proses Rusaknya Paru-Paru Akibat Rokok


Seorang guru di Yan Chai Rumah Sakit Tung Chi Ying Memorial School, di Hongkong, membuat video setelah menjadi prihatin sejumlah siswa sekolah menengah mengambil kebiasaan merokok. Ryan Au membuat video yang ia diposting di YouTube, sebagai cara untuk menunjukkan orang-orang muda bagaimana merusak kebiasaan itu. Video ini juga menunjukkan bahwa setelah hanya 60 rokok tenggorokan telah berwarna cokelat, Gambar menunjukkan satu set paru-paru sehat (kiri) dan (kanan) sepasang paru-paru yang telah merokok. 

Masih penasaran yuk kita lihat percobaan berikut,

Video 2. Percobaan Mengenai Kandungan Rokok dengan Tabung Kimia


Tes hasil kandungan zat rokok berada dalam tabung kimia menjadi hitam pekat. 

Belum percaya rokok berbahaya? Yuk kita melakukan percobaan simpel rokok..
Video 3. Percobaan Mudah Mengenai Rokok

Masihkan Anda ingin menjadi Korban berikutnya karena Merokok atau Perokok Pasif? 


Video 4. Dokumentasi Korban Rokok

Penelitian Ilmiah Tentang Rokok

  1. Menurut Piyali Dasgupta, PhD, dari H. Lee Moffitt Cancer Center, tumor yang terpapar nikotin melalui merokok berkontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumor. Orang yang mengidap kanker paru-paru terjadi akibat keseringan menghisap rokok, walaupun hanya menghisap tembakau tanpa asap, terutama merokok lebih dari satu pak dalam sehari berisiko kena kanker paru-paru 20 kali lebih besar dibandingkan yang bukan perokok. Perlu diketahui, ada empat jenis kanker paru-paru, rata-rata ganas dan berakibat fatal dan sering menimpa kelompok usia 40-70 tahun. Karena keluhannya tidak selalu nyata, kanker paru-paru sering luput dari diagnosis. Tahu-tahu sudah stadium lanjut, sel kanker telah terlanjur menyebar ke otak, tulang dan hati. Kanker paru tak jarang ditemukan secara kebetulan waktu check up. Pada foto paru-paru tampak ada gambaran seperti uang logam. Setiap ada gambaran seperti ini perlu ditindaklanjuti dengan peneropongan pembuluh paru untuk memastikan apa benar ada kanker. Pada kanker paru,  rata-rata hanya 10% yang memiliki harapan bertahan hidup sampai lima tahun. Adapun jenis kanker yang lamban, bisa sampai 40% yang memiliki harapan hidup sampai lima tahun setelah menjalani pengobatan.
  2. Menurut pendapat Prof dr Anwar Jusuf, Guru Besar Tetap FKUI, Semakin dini orang mulai merokok, maka semakin cepat orang tersebut terkena kanker paru-paru. Sebab, hasil penelitian menunjukkan, asap rokok jauh lebih berbahaya dibandingkan polusi udara. ”Asap rokok mengandung zat kimia yang sebagian bersifat karsinogen. Kemampuan zat ini memicu sel-sel normal menjadi ganas. Proses perangsangan itu terjadi bertahun-tahun,” kata Anwar kepada wartawan. Kendatipun ada faktor lain penyebab terjadinya kanker paru-paru, jelas spesialis paru itu, namun merokok merupakan faktor utama penyebab keganasan. Pencemaran udara oleh kegiatan industri, menurut Anwar, bisa menambah risiko terjadinya kanker paru-paru. Beberapa zat kimia yang terkait dengan industri, seperti asbestos, arsen, krom, nikel, besi, asap arang batu, uap minyak dan uranium merupakan contoh zat-zat yang meninggikan risiko tersebut. Namun, risiko yang ditimbulkan oleh pencemaran udara jauh lebih kecil dibandingkan dengan yang ditimbulkan akibat rokok sigaret. Anwar menjelaskan, proses terjadinya kanker paru-paru membutuhkan waktu 10-20 tahun. Biasanya gejala kanker paru-paru diawali umur 40 tahun dan puncaknya pada usia 60 tahun. ”Apabila semakin dini orang merokok dan terus berkelanjutan, risikonya semakin besar. Apabila orang merokok pada usia 10 tahun lebih tua, risikonya setengah dari orang yang merokok pada usia lebih muda.” Ia mengutip hasil penelitian dr Edy Suryanto yang mengatakan, semakin banyak orang mengonsumsi rokok setiap harinya, akan semakin besar terjadinya kanker paru-paru. Lebih lanjut, ia menjelaskan, sekitar 50% penderita kanker paru tidak mengetahui bahwa asap rokok merupakan penyebab penyakitnya. Hal itu disebabkan kurangnya informasi yang diterima masyarakat. Dari hasil penelitian disebutkan hanya 44% penderita kanker paru-paru mendengar bahaya asap rokok dari surat kabar, radio, majalah, televisi, atau petugas kesehatan. Sekitar 0,9% penderita mendapatkan informasi dari sekolah.


Jika Anda memiliki keinginan besar berhenti merokok dan kesulitan dalam prosesnya. Akupuntur dapat dijadikan salah satu Alternatif. 
Untuk Informasi & Konsultasi Lebih Lanjut, Silahkan Hubungi Kami. 


Referensi :
Frida. "Mengerikan Paru-Paru Menghitam Akibat Rokok". April, 2015. http://www.belanjaalkes.com
"Asap RokokLebih Berbahaya dari Polusi Udara". https://rokokituberbahaya.wordpress.com
http://www.dailymail.co.uk
https://rokokituberbahaya.wordpress.com

Diberdayakan oleh Blogger.